Sebagai upaya meningkatkan alur koordinasi proses pembelajaran, Fakultas Kedokteran mengadakan Rapat Perdana Kepala Bagian Bidang Ilmu pada Selasa (18/6).

Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Program Studi Kedokteran dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter, Ketua dan Anggota Medical Education Unit (Unit Pendidikan Kedokteran), Ketua dan Anggota Clinical Simulation Unit (Unit Simulasi Klinik), Ketua dan Anggota Medical Research Unit (Unit Riset Kedokteran) dan 19 Kepala Bagian Bidang Ilmu antara lain Fisiologi, Anatomi, Histologi, Biokimia, Parasitologi, Biologi Medik, Mikrobiologi, Farmakologi, Patologi Klinik, Dermatovenereology, Gizi, Bedah, Kedokteran Komunitas, Mata, Integrated Moslem Doctor and Bioempathy, Saraf, Penyakit Dalam, Obstetri dan Ginekologi dan Bedah dibahas beberapa agenda antara lain hasil evaluasi kurikulum dan rencana pengembangan kurikulum, koordinasi penyusunan blue print bagian dan penentuan peran bagian dalam koordinasi kegiatan pembelajaran.

Bersamaan dengan kegiatan ini, Ketua Medical Education Unit dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT mempresentasikan rencana pengembangan kurikulum yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2019.

“Dari sejak 2012, belum pernah ada evaluasi kurikulum yang menyeluruh yang bisa memberikan gambaran kepada kita bagaimana hasil pelaksanaan kurikulum 2012. Sementara di sisi lain, mahasiswa kita semakin banyak dituntut karena perkembangan jaman.  Selain itu evaluasi terhadap unggulan FK UIN yaitu dokter muslim dan kedokteran islam pun perlu ditinjau untuk perbaikan unggulan FK selanjutnya. Oleh karena itu, MEU mengadakan sejumlah FGD dan pengambilan data untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi ini diharapkan bisa memberi masukan dan arahan terhadap pengembangan kurikulum.”

Rapat ini juga membahas teknis koordinasi antara Bagian, Program Studi dan Medical Education Unit dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran.

“Selama ini koordinasi Program Studi dengan Tim Pelaksana Modul diselenggarakan secara individu sehingga koordinasi proses pembelajaran belum optimal dan menyeluruh. Dengan adanya Kepala Bagian, ke depan koordinasi kegiatan belajar mengajar bisa lebih baik dengan memberdayakan bagian. Bagian juga yang nantinya membuat blue print sesuai tuntutan output, memetakan peran staf dalam pembelajaran sekaligus proses kaderisasi pangkat dan ketrampilan staf.” papar Wakil Dekan Akademik dr. Flori Ratna Sari, Ph.D pada saat menutup rapat. (frs)