Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan Focus Group Disscussion (FGD) Penyusunan Kurikulum Kedokteran dan Kesehatan Haji dan Umroh bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI
Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melakukan Focus Group Disscussion (FGD) secara daring lewat Zoom Cloud Meetings dengan Pusat Kesehatan Haji pada hari Kamis 17 Februari 2022. Acara FGD ini dihadiri oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementrian Kesehatan dr.Budi Sylvana, MARS dengan tim bersama Dekanat , Prodi dan Tim penyusun kurikulum Haji dan Umroh serta dosen dosen Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM dan juga Keynote Speech dari Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA. Acara dilanjutkan oleh pemaparan dari narasumber Pusat Kesehatan Haji dr Indro Murwoko dan narasumber dari FK UIN yaitu Dr. dr. Mukhtar Ikhsan, SpP(K), MARS serta narasumber dari Asosiasi RS Pendidikan Indonesia dr Andi Wahyuningsih, SpAn, KIC , MARS.
Tujuan diselenggarakannya FGD ini adalah untuk merumuskan penyusunan kurikulum dan pembelajaran Haji dan Umroh baik itu di tingkat pendidikan Dokter (preklinik) maupun Profesi Dokter (klinik). Dalam acara FGD ini, peserta dibagi menjadi 2 kelompok diskusi dalam Break Out Room (BOR).
BOR 1 dimoderatori oleh Ketua Program Studi Kedokteran, Dr. dr. Achmad Zaki, M.Epid., Sp.OT. FICS, membahas mengenai pembelajaran dan penyusunan modul di tahap preklinik, BOR 2 dimoderatori oleh Ketua Program Studi Profesi Dokter dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PD-KGEH membahas mengenai pembelajaran dan modul di tahap klinik.
Modul Kedokteran dan Kesehatan Haji ini nantinya akan menjadi modul unggulan dan modul ciri khas dari Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada program studi Kedokteran akan dilaksanakan lewat Modul Geriatrics and Hajj Pilgrim Medicine yang dimulai di semester genap tahun 2022, sebagai bagian dari rangkaian modul untuk mahasiswa prodi Kedokteran di tahun Ketiga. Pada modul tersebut pembelajaran tentang Ilmu Geriatri yang kemudian dikaitkan dengan Kesehatan dan Kedokteran Haji dan Umroh.
Sedangkan pada prodi Profesi Dokter rencananya berupa akan dibuat pembelajaran modul Minor 4 minggu. Saat ini modul Integrated Moslem Doctor and Bioethics (IMDB) 5 yang memuat kurikulum kedokteran haji sudah berlangsung selama 1 kali setahun dengan lama modul 2 minggu. Namun modul tersebut belum cukup dalam dalam membahas dan mempraktekkan kedokteran Haji dan Umroh mengingat bahwa banyaknya tujuan yang harus dicapai pada pembelajaran atau kurikulum kedokteran haji diantaranya bagaimana menyiapkan jamaah haji yang siap atau mampu untuk pergi haji atau dikenal dengan istitha’ah, yang kedua adalah mengerti dan memahami faktor risiko kesehatan jamaah haji, yang ketiga untuk menjaga agar jamaah haji dalam kondisi sehat, baik selama di Tanah Air, dalam perjalanan maupun selama berada di Tanah Suci dan juga setelah pulang, yang keempat adalah untuk mencegah terjadinya transimisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar dan atau masuk ke Indonesia oleh jamaah haji serta yang terakhir memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji itu sendiri. Dengan demikian perlu pendalaman dan praktek yang lebih banyak dan luas pada modul profesi dokter ini dan tentunya akan melibatkan RS Haji UIN Jakarta yang menjadi RS Pendidikan FK UIN Syarief Hidayatullah Jakarta menjadi wahana Pendidikan Kedokteran Haji tersebut.
Dengan adanya modul Kedokteran dan Kesehatan Haji mulai dari prodi kedokteran sampai Pendidikan profesi dokter ini maka bisa terwujud dokter muslim lulusan FK UIN yang mumpuni dan kompeten sebagai dokter Haji dan juga dapat memberikan edukasi ke masyarakat dan calon jamaah haji. Selain itu juga direncanakan modul elektif atau pilihan di prodi profesi berupa yang akan memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam mendampingi jamaah selama pelaksanaan Ibadah Haji atau Umroh dengan segala ketentuanya dan bekerjama dengan Puskes Haji Kemenkes.
Demi mewujudkan semua rencana ini, maka FKUIN akan membawa hasil FGD ini untuk didiskusikan dengan stake holder lain yang terkait, seperti Kementerian Agama melalui Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh serta pemerintah daerah setempat dan juga institusi Pendidikan lainnya baik Fakultas Kedokteran UIN lain juga fakultas kedokteran lain. Diharapkan dengan adanya modul ini, tujuan dan cita-cita Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk Menjadi Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter yang otonom dan unggul dalam riset integrasi kedokteran dan keislaman terutama bidang kedokteran haji di Indonesia pada tahun 2022 dapat terwujud. [NNF, FNA]