Festival Santri, Ajang Adu Bakat dan Silaturahmi Para Santri Berprestasi
FK Online,- Pada hari Minggu, 13 Januari 2018 menjadi hari yang tidak biasa bagi mahasiswa penerima beasiswa santri berprestasi (PBSB) Kementrian Agama RI. Pasalnya, dihari tersebut diadakan FESCO (Festival Santri CSSMoRA) di halaman Parkir Gedung Fakultas Kedokteran UIN Jakarta.
Acara ini diselenggarakan oleh komunitas santri-santri berprestasi terpilih se-Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama RI atau yang sering disebut CSSMoRA (Community of Santri Scholars of Ministry Of Religius Affairs) dihadiri pula oleh Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag selaku Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI.
Dalam sambutanya, Basnang Said sangat mengapresiasi dan senang atas aktifnya para santri untuk berkiprah ditengah masyarakat, terutama dalam pengembangan pesantren. Agar para santri mampu menjadi mahasiswa yang multitalenta.
"Saya sangat senang dengan kegiatan ini, hal ini menandakan bahwa para santri sangat aktif untuk tampil di tengah masyarakat, sekaligus ini menjadi salah satu pengembangan diri santri dan pesantren. Dengan begitu menjadi mahasiswa sekaligus santri itu harus multitalenta". ungkapnya
Sebagai informasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan universitas dengan jumlah santri CSSMoRA terbanyak dan teraktif di Indonesia. Tak heran, UIN Jakarta biasanya menjadi jantung CSSMoRA dalam mengadakan berbagai kegiatan komunitas santri.
Kegiatan festival tersebut diadakan selama 2 hari yaitu tanggal 12 dan 13 Januari 2019, hari pertama diisi dengan berbagai macam perlombaan seperti cerdas cermat, dan lomba pidato 3 bahasa yang diikuti oleh santri dari pesantren-pesantren se-jabodetabek. Sedangkan hari kedua, dimulai dari senam sehat yang dibuka untuk umum dan festival hadroh yang diikuti juga oleh santri-santri.
Begitulah kegiatan ini bertujuan untuk melihat keberadaan pesantren, mengembangkan minat dan bakat santri, serta mengasah kemampuan berorganisasi dan pengabdian mahasiswa CSSMORA yang meskipun saat ini telah lulus dari pesantren, tapi tetap memegang teguh nilai-nilai kesantrian dalam kehidupan sehari-hari. (md)