FK UIN Jakarta Adakan Workshop Akademik dan Sosialisasi CeQDA Bersama Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
“Penjaminan mutu internal merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk akreditasi program studi. Dengan evaluasi berkala mutu internal maka dapat dilihat apakah proses yang dijalankan oleh satu program studi sudah memenuhi standar akreditasi atau belum. Untuk memudahkan semua proses pengawasan mutu internal secara berkala, LPM mengembangkan aplikasi CeQDA. ” papar Ketua LPM UIN Jakarta, Dr. Phil Asep Saipudin Jahar, MA dalam pembukaan acara sosialisasi.
Senada dengan Ketua LPM, Dekan dr. Hari Hendarto, Sp.PD-KEMD, Ph.D menyampaikan bahwa penjaminan mutu internal sangat penting sebagai bahan untuk akreditasi. Dekan Hari Hendarto juga menginformasikan bahwa tahun ini FK UIN Jakarta akan melakukan pendaftaran borang untuk Reakreditasi FK UIN Jakarta di awal tahun 2020.
“Kami berharap FK bisa mendapatkan akreditasi terbaik sesudah memperbaiki borang sesuai masukan asesor sebelumnya mengenai apa yang masih kurang. Ke depan kami mohon dukungan dari LPM untuk reakreditasi FK tahun depan.”
Dalam kesempatan yang sama, selain sosialisasi CeQDA LPM UIN Jakarta, Workshop Akademik yang diketuai langsung oleh Kepala Program Studi Kedokteran Dr. dr. Achmad Zaki, Sp.OT, M. Epid ini juga menjadi sarana untuk sosialisasi dan diskusi kegiatan fakultas yang sudah berjalan dan yang akan berjalan.
“Indeks Kinerja Unit (IKU) akademik sudah sesuai target 90%. Kinerja dosen mendapat skor 3,9 dari target 3,0. Sementara untuk publikasi internasional, patut diapresiasi kerja luar biasa dosen karena dari target 7 publikasi internasional sudah terpenuhi hingga 11 publikasi internasional dan 5 publikasi di antaranya terindeks SCOPUS.” papar Wakil Dekan Akademik dr. Flori Ratna Sari, Ph.D.
Dukungan dan koordinasi dosen juga merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan pelayanan fasilitas menurut Wakil Dekan Administrasi dan Umum, dr. Fika Ekayanti, M.Med. Ed, DKK.
“Ke depan koordinasi ini menjadi satu hal yang sangat urgen, karena dengan koordinasi inilah bisa dicapaikan penyelesaian masalah dengan cepat dan berjenjang. Bahkan sebisa mungkin koordinasi keuangan dan fasilitas sudah direncanakan dari sejak awal sehingga eksekusi dari setiap permohonan akan lebih mudah dan tidak mendadak.” lanjut dokter Fika dalam paparannya mengenai pengajuan bahan habis pakai untuk laboratorium.
Pada sesi dua dipaparkan evaluasi pembelajaran semester ganjil 2019/2020 oleh Ketua Program Studi Kedokteran.
“Beberapa kasus mahasiswa perlu mendapatkan perhatian serius dari para ketua Tim Modul, Penanggung Jawab Modul dan MEU. Kasus tidak hadir kegiatan akademik karena alasan tidak sah, bekerja sama saat ujian, melanggar peraturan harus diperhatikan dengan baik mengingat ini merupakan bagian dari attitude dan harus selalu diingatkan pada mahasiswa.” papar Kaprodi dokter Zaki kepada semua dosen. Lebih jauh lagi disampaikan evaluasi dosen dari mahasiswa oleh Ketua Medical Education Unit (MEU) Dr. dr. Fransisca Tjakradidjaja, M.S, Sp.GK diikuti evaluasi kinerja dosen dan BKD oleh Ketua dan Anggota GJM, dr. Muniroh, Sp.PK dan dr. Ahmad Azwar Habibie, M.Biomed serta pemilihan dosen terbaik dan launching edisi pertama jurnal FK UIN Jakarta Avicenna Medical Journal oleh editor in-chief drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D. (frs)