Tetapkan Kedokteran Haji dan Umroh Sebagai Unggulan, Modul Dokter Muslim Klinik berkoordinasi dengan RS Haji Jakarta
Salah satu unggulan utama Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah kurikulum yang terintegrasi antara pendidikan kedokteran dan keIslaman yang diwujudkan dalam pembelajaran longitudinal dari fase pre-klinik sampai profesi dalam modul Integrated Moslem Doctor and Bioempathy (IMDB).
Dalam rangka mewujudkan salah satu kurikulum unggulan modul IMDB yaitu Kedokteran Haji, maka Ketua Tim Modul IMDB fase klinik, dr. Mahesa Paranadipa, MH melakukan koordinasi teknis untuk penyusunan kurikulum IMDB fase klinik dalam bentuk pemagangan di RS Haji Jakarta bersama dengan Direktur RS Haji Jakarta Dr. dr. Syarif Hasan Lutfie, Sp. KFR dan Wakil Rektor bidang Akademik Prof. Dr. Zulkifli, MA. Termasuk dalam agenda pembahasan adalah kompetensi spesifik yang harus dimiliki oleh seorang dokter yang mengurusi masalah haji dan umroh mengingat kurikulum pendidikan dokter belum memuat konten kekuatan lokal masing-masing fakultas kedokteran. FK UIN Jakarta sebagai fakultas kedokteran yang berada di bawah UIN Jakarta dan Kementerian Agama RI sangat kental dengan warna dan nuansa pendidikan keagamaan, ditambah dengan hadirnya kerjasama dengan RS Haji Jakarta maka pengembangan keilmuan Kedokteran Haji dan Umroh menjadi salah satu tantangan ke depan.
“Modul ini sangat bagus untuk dikembangkan karena ini merupakan keunggulan UIN Jakarta. Ini merupakan salah satu aspek integrasi antara program dokter dengan keIslaman. “ papar Wakil Rektor Bidang Akademik Zulkifli.
Senada dengan uraian Wakil Rektor Akademik, Direktur RS Haji Jakarta Syarif Hasan Lutfie juga menyatakan bahwa RS Haji Jakarta sangat mendukung program Kedokteran Haji dan Umroh yang dikembangkan oleh FK UIN Jakarta,”Sangat baik bila FK UIN Jakarta ingin mengembangkan Kedokteran Haji dan Umroh apalagi bila ini menjadi fokus utama yang diajarkan fakultas dari awal sampai akhir.”
“Jumlah jamaah haji dan umroh semakin besar, masing-masing dengan masalah kesehatannya sendiri-sendiri. Keberadaan dokter pendamping haji dan umroh yang well-trained dan sangat memahami permasalahan kesehatan jamaah sangat diperlukan. Kami berharap bahwa kami dapat membekali para mahasiswa dengan kemampuan terdepan dalam menangani kesehatan jamaah haji dan umroh.” papar dr. Mahesa Paranadipa, MH saat menutup acara yang juga dihadiri oleh Wakil Dekan Akademik, Wakil Dekan Administrasi Umum, Direktur Pelayanan RS Haji Jakarta. (frs)